Postingan

Gubahan Kata ( Puisi Modern )

Kalut, carut marut Senyumku berseri,namun, sayang, murammu tak terperi? Remang malam dorong sepi diriku Siapa gerangan lelaki tampan yang kau bawa itu? Apa kau  ingin menduakanku? Benarkah dia lelakimu yang lain? Dia lelaki yang baik, bahkan kulihat bahagiamu Dia menggodamu? ya dia menggodamu Dia menyentuhmu? ya dia menyentuhmu Dia menggendongmu? ya dia menggendongmu Dia merangkulmu? ya dia merangkulmu Dia mencintaimu? Hai! Kau mengingatku ? semoga kamu masih ingat ya ! Kudengar kalian sudah menikah Selalu setia ya? Harapku ia masih lelaki yang sama baik seperti dulu Berharap baiklah padanya, ia adalah imam yang taat Berikan hatimu padanya, ia sekarang bagian cintamu yang baru Tunggu sebentar ... Oh tidak, Sayang, apa dia melukaimu? Sayang, dia menamparmu ? Sayang, dia mencelakaimu? Sayang, aku khawatir..jaga dirimu baik-baik ya Sialan lelaki itu, beraninya melukaimu! Jahanam lelaki itu, beraninya mencelakaimu! Tulus hati menunggumu, hanya ia ca

ESAI BUKU

Gambar
Mien Brodjo “ Dewi Shinta Berjiwa Kesatria “ Biografi dari Buku Setelah Angin Kedua ( Sri Iswati - Putri Takarini )   Tutur kata lembut, menjaga tata krama adat Jawa, di satu sisi juga merupakan perempuan yang lincah, enerjik, ngeyelan, namun serba bisa adalah karakter dari seorang pemain teater, pelukis, sekaligus atlet loncat indah yang bernama lengkap Siti Sukatminah Brodjoewirjo. Siti Sukatminah atau Mien Brodjo lahir di Srandakan, Bantul, D.I.Y pada 11 Maret 1937,pada masa kanak – kanak kerap kali beliau dipanggil “ Sukat “ oleh teman dekat dan keluarga serta saudara – saudaranya. Nama populer Mien Brodjo diambil dari nama Sukatminah, dan Brodjo diambil dari nama terakhir Ayahanda beliau, Brodjowirjo. Jika dibaca mendalam di dalam buku autobiografi Setelah Angin Kedua, beliau secara tidak langsung adalah keturunan dalam Istana Kasultanan Yogyakarta, Ayahanda beliau adalah putra Raden Ngabehi Pantjawirjo merupakan pengawal raja yang dikenal memi

WIRAUSAHABISA!

Tangan Dingin Pengusaha Bandeng Presto “Gurih, terasa sedikit asin, dan saat dikunyah seperti tak berduri.” Acapkali kita dengar dari para penikmat kuliner yang satu ini. Cara pemasakannya adalah di presto, yaitu makanan yang dimasak dengan cara ini diletakkan dalam panci yang dapat dikunci dengan rapat. Air yang berada di dalam panci ini kemudian dipanaskan hingga mendidih 1 , setelah mengetahui kata kunci “ presto “ yang langsung terbersit di dalam benak kita adalah bandeng presto. Presto merupakan salah satu cara untuk melunakkan duri – duri di dalam bandeng sehingga nyaman saat dikunyah dan terasa lembut Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produksi bandeng presto, penulis mengadakan kunjungan ke salah satu tempat industri pengolahan bandeng presto di Jawa Tengah, tepatnya di Ngasinan, Sukoharjo. Kunjungan dilakukan pada hari Kamis, 29 Maret 2018, kunjungan dilakukan di sebuah tempat industri milik Ibu Tri Setyawati (37), atau kerap disapa Ibu Tri. Ibu Tri mulai memproduk

OPINI KRITIS

Zonasi atau Diskriminasi ? Mencari sekolah saat ini dapat dikatakan sama sulit seperti mencari sebuah pekerjaan. Lulusan tingkat SD dan SMP adalah yang paling merasakan dampak dari sistem zonasi yang mulai diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy secara tersirat menyatakan bahwa pada dasarnya semua mutu sekolah sama, tidak ada yang lebih unggul atau lebih rendah ‘derajat’nya. Meskipun seorang siswa/i sudah menjalankan Ujian Nasional, tidak menampik dapat terdepak dari sekolah lanjutan yang diinginkan apabila nilai yang diperoleh saat Ujian Nasional tidak memungkinkan untuk masuk dalam list luar zona yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan terkait. Berkaitan dengan sistem zonasi yang diterapkan, Muhadjir menyanggah meskipun siswa/i berdomisili di luar zona, tetap dapat mendaftar pada sekolah yang diinginkan, karena Kementerian Pendidikan masih memberikan batas 10% pendaftar dari luar zona yang ditentukan. Hal itu dil